Bagi sebagian orang menjadi seorang hamba yang taat
pada agama adalah hal paling utama. Mempersiapkan kehidupan setelah kematian
menjadi suatu keharusan, salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Bagi
orang muslim akan tiga perkara yang tidak pernah terputus pahalanya hingga
akhir zaman saat seseorang telah meninggal dunia. Yang pertama, anak yang soleh sholehah.
Kedua, ilmu yang bermanfaat dan ketiga, sedekah amal jariyah.
Berbicara mengenai contoh sederhana sedekah amal
jariyah dapat berupa uang, yang nantinya diberikan kepada pihak lain yang
berhak mendapatkan. Perusahaan asuransi terbesar Allianz menawarkan asuransi wakaf yang dapat Anda persiapkan dari sekarang, sebagai solusi. Proses yang
mudah serta keuntungan akhir yang sinkron dengan tujuan Anda. Dimana wakaf
asuransi ini akan diserahkan kepada pihak yang berhak dengan disahkan ahli
waris juga notaris setelah tertanggung meninggal dunia. Untuk lebih jelasnya
Anda dapat klik https://www.allianz.co.id/produk/asuransi-syariah/fitur-wakaf.
Sama halnya dengan wanita satu ini, kegigihannya
serta ketaatan menjadi seorang hamba Allah sangatlah terpancar dari wajahnya.
Meski setelah sepeninggal suami ia tidak lantas bermalas-malasan dalam menjalani
hidup. Ibu tiga anak dengan empat cucu ini menolak bergantung kepada buah hati
yang kesemuanya telah bekerja dan berumah tangga. Di usianya yang lebih dari
setengah abad ia tetap berusaha keras dalam bekerja.
Menjadi seorang pedagang adalah pilihannya. Karena
didalam agamanya (islam), seorang pedagang merupakan profesi yang mulia. Karena
Rasullullah SAW, baginda nabi umat islam juga berdagang. Bagi ibu satu ini tak
ada yang lebih baik selain mengikuti
sunnah Rasulnya. Dan ketika ditanya, apa impian ibu yang belum terwujud. Secara
spontan bibir pucatnya berkata,"menjadi tamu Allah." Saya tersentak,
terenyuh mendengar kerinduan seorang hamba kepada Sang Penciptanya.
Selain itu ia juga menabung dengan cara memelihara
kambing. Katanya lagi ia akan menyumbangkan hewan tersebut untuk hari Raya
Qurban. Wah, sungguh luar biasa! Usaha dan niatnya yang kuat mengalahkan apa
saja. Beliau ini juga sangat sederhana, mulai dari cara berpakaian, bertutur kata
serta mengenai makanan sehari-hari. Bu Harni akan memanfaatkan apa yang disediakan
oleh alam. Baginya hemat bukan berarti kita menjadi miskin, namun justru dengan
berhemat kita dapat menghargai orang lain.
Kita jadi tahu bagaimana rasanya lapar, hidup
kekurangan serta dalam ketiaadaan. Ia juga menambahkan jika dengan berhemat ia
akan dapat memberikan hak orang lain, karena didalam rezeki kita ada rezeki
orang lain pula. Saya salut dan bangga, di zaman sekarang ini masih terdapat
orang yang sadar diri akan orang lain.
Kehidupan sosial Bu Harni juga tak kalah menarik. Meski
kesibukannya berdagang keliling menyita waktunya, namun untuk urusan keagamaan
beliau ini tidak pernah absen. Seperti kegiatan pengajian rutin yang diadakan
setiap minggu. Keaktifannya dalam bermasyarakat juga tak diragukan, sehingga
banyak tetangga dan orang sekitar begitu menyukai sosok ibu satu ini.
Berbincang-bincang dengan seseorang yang
menginspirasi ini membuat saya tidak bosan. Pasalnya banyak kejadian juga
pelajaran hidup yang dapat saya ambil dari Ibu Harni. Beliau turut berpesan
jika dalam menjalani hidup kita harus berpegang prinsip yang berdasar pada
tiang agama.
Salah satunya, jangan pernah meninggalkan sholat.
Karena sholat adalah suatu tolok ukur sehat atau tidaknya kehidupanmu. Ia
menambahkan jika ibadah ini adalah suatu kebutuhan, karena akan berdampak
sangat baik serta membantu kita menjaga kebersihan hati. Serta membuat kita
selalu ikhlas menjalani hari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar